Pemerintah Republik Indonesia (RI) menutup misi kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar setelah berhasil mengirimkan tiga gelombang bantuan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyatakan bahwa pengiriman bantuan tersebut, yang berlangsung pada 31 Maret, 1 April, dan terakhir pada tanggal 3 April 2025, merupakan yang terakhir.
Rincian Pengiriman Bantuan:
-
Jumlah Personel: Total 157 orang, termasuk dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Basarnas.
-
Bantuan Logistik: 124 ton, termasuk obat-obatan, alat kesehatan, dan sumbangan dari berbagai instansi dan sektor swasta.
-
Penyelenggara: Tim kemanusiaan dikirimkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Myanmar, dengan sebagian bantuan sudah tiba di Naypyidaw.
Penyampaian Menko PMK:
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa seluruh bantuan yang dikirimkan didasari atas kebutuhan korban gempa bermagnitudo 7,7 yang terjadi pada 28 Maret di Myanmar. Bantuan tersebut mencakup barang-barang penting untuk membantu para korban.
Meskipun pemerintah RI menutup misi kemanusiaan ini, masyarakat Indonesia yang ingin memberikan sumbangan masih dapat melakukannya melalui jalur masing-masing, karena pemerintah tidak akan memfasilitasi pengiriman lebih lanjut.